haeder-ganti-baru

Customer Service

customer-service-icon

phone 081231487845
email germanarifinpanjaitan
@gmail.com

 

Kalender

a6d4e43e-733b-4c5f-9d85-174b6380e128_34Brasilia – Seekor jaguar ditembak mati saat upacara penyalaan obor Olimpiade di Brasil. Binatang buas itu ditembak seorang tentara usai lolos dari penjagaan pawang di kota Amazon, Manaus.

Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (22/6/2016), insiden ini terjadi di kebun binatang yang dibangun di pusat pelatihan militer setempat, tempat digelarnya upacara penyalaan obor. Seorang tentara melepas satu tembakan dengan pistolnya ketika jaguar itu bergerak mendekatinya. Jaguar itu ditembak dengan peluru sungguhan, bukan peluru bius.

“Kami membuat kesalahan dengan mengizinkan penyalaan obor Olimpiade, simbol perdamaian dan persatuan, yang juga menampilkan binatang liar yang dirantai. Peristiwa ini bertentangan dengan keyakinan dan nilai kami,” demikian pernyataan komisi lokal penyelenggara Olimpiade Rio 2016.

“Kami menjamin tidak akan ada lagi insiden semacam ini saat (Olimpiade) Rio 2016,” imbuh pernyataan itu. Kartun seekor jaguar kuning sedang tersenyum yang disebut sebagai Ginga, merupakan maskot tim Olimpiade Brasil. Jaguar merupakan jenis kucing yang berukuran sebesar macan tutul dan banyak terdapat di wilayah Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Menurut Serikat Konservasi Alam Internasional, jaguar merupakan spesies terancam punah, yang di wilayah Uruguay dan El Salvador sudah punah.

Penembakan jaguar ini memicu kemarahan di kalangan aktivis pencinta binatang. Insiden ini juga mengingatkan pada penembakan gorila di kebun binatang Cincinnati dan aligator di danau Orlando, usai terjadi insiden yang melibatkan anak-anak. Banyak pihak bertanya-tanya mengapa binatang liar itu dilibatkan dalam acara penyalaan obor Olimpiade.

“Kapan kita akan belajar? Binatang liar dikandangkan dan dipaksa melakukan hal-hal yang menakutkan, terkadang menyakitkan, dan selalu tidak alami sama saja dengan bom waktu — tindakan kita menempatkan binatang itu dan juga manusia pada bahaya,” ucap Direktur Penegakan Hukum untuk Binatang pada PETA, Brittany Peet, dalam pernyataannya. Penggunaan jaguar bernama Juma ini, menurut Departemen Lingkungan untuk Wilayah Amazon atau Ipaam, merupakan praktik ilegal. Insiden itu masih diselidiki secara mendalam oleh Ipaam.

“Tidak ada permintaan untuk mengizinkan keterlibatan jaguar bernama Juma dalam acara penyalaan obor Olimpiade,” sebut Ipaam dalam pernyataannya.

Kontak Kami
phone 081231487845
email germanarifinpanjaitan
@gmail.com
website www.
germanpanjaitan.com

 

Pengunjung